met gabung ..

met gabung aj y... :D

Senin, 24 Januari 2011

Pernapasan saat bernyanyi


Ada beberapa aspek yang membentuk suara kita. Salah satu aspek terpenting dan menjadi kuda-kuda dalam menyanyi adalah pernafasan. Menyanyi yang baik memerlukan pernafasan yang kuat dan terkontrol. Bukankah tubuh kita bernafas secara otomatis dan kita tidak perlu lagi melatihnya? Untuk menjawab pertanyaan ini, perhatikan perbedaan pernafasan sehari-hari untuk berbicara dengan pernafasan untuk menyanyi. Untuk berbicara, jika nafas kita habis, ya hirup saja nafas lagi dan masalah pun selesai, tapi dalam bernyanyi kita dituntut untuk menggunakan strategi dalam bernafas, menyesuaikan kapan menghirup, menghembus dan mempertahankan nafas sesuai dengan kebutuhan lagu dan lirik. Seseorang yang bukan vokalis tidak memiliki kebutuhan untuk dapat bernafas panjang. Bagaimana pernafasan yang baik untuk menyanyi? Pada dasarnya pernafasan yang baik adalah menghirup udara yang banyak dalam waktu yang singkat, dan tidak berbunyi keras. Selain itu, pernafasan sebaiknya didukung oleh postur tubuh yang baik sehingga tidak mengganggu lajunya udara yang keluar masuk. DIAFRAGMA Ketika Anda menghirup nafas, bayangkan Anda mengisi paru-paru Anda dengan udara dengan mengisi bagian dasar terlebih dulu lalu terus ke atas seperti Anda mengisi botol minuman Anda dengan air. Ketika pernafasan yang Anda lakukan benar, maka Anda akan merasakan bagian tekanan di perut bagian depan, samping, bahkan belakang, ini yang dikenal sebagai pernafasan 360 derajat atau lebih populer dengan istilah pernafasan diafragma, di mana otot diafragma berkontraksi maksimal seiring dengan pernafasan. Untuk mengetahui hal ini, posisikan pegangan Anda di perut bagian samping tepat di bawah rusuk dengan keempat jari-jari di depan dan ibu jari di belakang dan tarik nafas, usahakan agar bukan hanya perut bagian depan saja yang mengembang tetapi bagian samping dan belakang juga ikut mengembang, gunakan imajinasi Anda dan rasakan perbedaannya. Diafragma adalah otot besar yang terletak tepat di bawah tulang rusuk terakhir, yang menempel di tulang belakang, tulang rusuk dan tulang dada. Otot diafragma adalah otot utama yang digunakan saat menghirup nafas, ketika otot diafragma berkontraksi, ia bergerak ke bawah, yang menyebabkan tekanan udara di dalam paru-paru menurun dan menyebabkan masuknya udara. Pergerakan otot diafragma menyebabkan pergeseran pada organ perut menyebabkan perut mengembang. maka sebaiknya kita tidak menahan perut kita saat bernafas untuk memaksimalkan pernafasan kita saat bernyanyi. Untuk menghembuskan udara, hanya dengan melemaskan otot diafragma pada saat paru-paru sudah terisi penuh sudah cukup untuk mendorong udara keluar, namun untuk dapat menyanyi dengan baik, hal ini saja tidaklah cukup. Seorang vokalis sebaiknya mampu mengontrol tekanan udara di paru-paru, seberapa banyak dan seberapa cepat udara keluar masuk, dan bisa mempertahankan konsistensinya dengan menggunakan otot diafragma, inilah yang disebut sebagai support. Banyak penyanyi yang mengeluhkan diri mereka memiliki pernafasan yang dangkal. Hal ini disebabkan karena pada saat menghirup nafas, mereka tidak mengisi paru-paru mereka dari bagian dasar ke atas, melainkan langsung mengisinya di bagian atas, hal ini dapat terlihat ketika dada dan bahu kita naik pada saat menghirup nafas. Usahakan untuk memperhatikan dan menghindari hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar